
Terinspirasi dari sebuah tulisan yang dimuat oleh Harian Fajar koran lokal terbitan Makassar yang berjudul BLT untuk si miskin langsung ke ATM. Hal ini mendorong saya untuk membuat tulisan singkat tentang penanganan masalah Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang tiap tahunnya mengalami berbagai macam persoalan salah satunya adalah masalah antrian saat mengambil atau menerima bantuan tersebut.
Antrian manusia tersebut bisa mencapai puluhan meter, ini disebabkan karena tempat penerimaan bantuan tersebut sifatnya terpusat atau satu tempat yaitu di kantor pos. Dengan kemajuan teknologi sekarang ini diharapkan bisa mengatasi hal tersebut, yaitu dengan memberikan kartu ATM kepada setiap penduduk miskin yang berhak menerima BLT.
Berkaitan dengan tulisan saya sebelumnya tentang pendataan penduduk dengan menggunakan Kartu Penduduk Online dapat dipantau penduduk yang layak dan tidak layak mendapat bantuan BLT, karena datanya selalu diperbaharui sekali dalam 5 tahun termasuk mendata kekayaannya.
Antrian manusia tersebut bisa mencapai puluhan meter, ini disebabkan karena tempat penerimaan bantuan tersebut sifatnya terpusat atau satu tempat yaitu di kantor pos. Dengan kemajuan teknologi sekarang ini diharapkan bisa mengatasi hal tersebut, yaitu dengan memberikan kartu ATM kepada setiap penduduk miskin yang berhak menerima BLT.
Berkaitan dengan tulisan saya sebelumnya tentang pendataan penduduk dengan menggunakan Kartu Penduduk Online dapat dipantau penduduk yang layak dan tidak layak mendapat bantuan BLT, karena datanya selalu diperbaharui sekali dalam 5 tahun termasuk mendata kekayaannya.
2 komentar:
emang enak sich pake ATM apalgi yang berlogo ATM bersama n ATM prima tapi kan kena cas juga.apa mau tuch ambil uang dengan jumlah 300rb dipotong 3000-5000 hehe
Posting Komentar